Pengertian Pramuka
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana yang merupakan organisasi atau gerakan kepanduan dan dalam bahasa Jawa Pramuka berarti "Jiwa Muda yang Suka Berkarya". Organisasi ini juga memiliki tuntutan atau aturan bagi anggota anggotannya dan disebut sebagai 'Dasa dharma' (10 tuntutan tingkah laku pramuka Indonesia) serta ada pula janji (sumpah) dalam pramuka yang disebut Tri satya (tiga janji/sumpah para pramuka Indonesia untuk meraih tujuan yang sama). Dilihat dari segi usia dan perkembangannya, pramuka dibagi menjadi 4 tingkatan, antara lain: Siaga (7-10 tahun), Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), dan Pendega (21-25 tahun).
Kepramukaan Dunia Dimulai Oleh, Baden Powell
Sejarah pembentukan pramuka dunia dimulai pada 25 Juli 1907 oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Baden Powell sendiri merupakan sosok yang lahir pada 22 Febuari 1857 dengan nama asli Robert Stephenson Smyth, ia sejak kecil telah tertarik dengan alam, berkemah atau berolahraga. Ketika ia mulai dewasa ia menjadi seorang tentara muda Inggris dan menjalankan tugas tugasnya dengan sangat apik, mulai dari perang sampai mendidik anggotan nya. Setelah selesai dalam peperangan nya ia mendapat tawaran untuk berkemah pada 25 Juli 1907 di Browns Sea selama 8 hari dan setahun dari keanggotaan perkemahannya Baden menulis pengalaman pengalaman nya dalam sebuah buku berjudul "Scouting For Boys" dan dengan cepat buku ini menyebar ke seluruh Inggris, bahkan dunia. Kemudian, Baden pun mengabdikan seluruh hidupnya pada pramuka pada 1910, lalu, pada 1912 Organisasi kepramukaan pun berhasil dibentuk atas bantuan adiknya, Agnes (Girl Guides). Pada 1916 berdiri pula kelompok Siaga (CUB) dan organisasi untuk pemuda yang berdiri pada 1918. Akhirnya, Baden pun memutuskan untuk menyebarkan pramuka ini ke seluruh dunia sepanjang hidupnya dengan menginspirasi banyak anak muda, setelah pramuka tersebar luas di seluruh penjuru dunia ia memutuskan mengundang seluruh kepanduan yang ada untuk melakukan Jambore pada 1920 di Olympia Hall, London, Inggris.
Kepramukaan sedunia mempunyai 6 kantor kawasan, antara lain:
Kawasan Afrika, Nairobi, Kenya
Kawasan Arab, Kairo, Mesir
Kawasan Asia Pasifik, Manila, Filipina
Kawan Eurasia, Kiev, Ukraina
Kawasan Eropa, Jenewa, Swiss
Kawasan Inter-Amerika, Panama
Sejarah Jambore
Jambore I di Olympia Hall, London, Inggris (1920)
Jambore II di Ermelunden (1924)
Copenhagen, Denmark (1929)
Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris (1933)
Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria (1937)
Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda (1947)
Jambore VI di Moisson, Perancis (1951)
Jambore VII di Salz Kamergut, Austria (1955)
Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris (1959)
Jambore IX di Makiling, Philipina Tahun (1963)
Jambore X di Marathon, Yunani (1967)
Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat (1971)
Jambore XII di Asagiri, Jepang (1975)
Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia (1979)
Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan (1983)
Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada (1987)
Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia (1991)
Jambore XVII di Korea Selatan (1995)
Jambore XVIII di Belanda (1999)
Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan Tahun (2003)
Jambore XX di pangkalan angkatan laut Sattahip, Thailand
Jambore XXI di Britania Raya, Inggris (2007)
Jambore XXII di Rinkaby, Kristianstad, Scania di Swedia Selatan (2011)
Jambore XXIII di Kirara-hama, Yamaguchi, Jepang (2015)
Jambore XXIV di West Virginia, USA (2019)
Pramuka di Indonesia
Di Indonesia, Pramuka diawali dengan organisasi kepanduan Belanda yaitu Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. NPO pun berubah nama pada 1916, yaitu Netherland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV). Namun, saat itu juga, Mangkunegaran VII membentuk organisasi kepanduan di Indonesia yaitu, Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Terbentuknya JPO membuat semangat para tokoh untuk mendirikan organisasi kepanduan lainnya, sampai akhirnya Belanda melarang. Tidak tinggal diam, para tokoh mencari jalan keluar, hingga pada 1938 dibentuk tempat bagi seluruh organisasi kepanduan yaitu Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) lalu, pada 14 Agustus 1961, Panji Gerakan Pramuka disahkan oleh Presiden Soekarno sehingga sejak saat itu, 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Lahir Gerakan Pramuka.
Lambang Pramuka; Tunas Kelapa
Dalam pramuka Indonesia ada pula lambang, yaitu tunas kelapa atau nyiur kelapa yang dicetuskan oleh Soenardjo Admodipuro pada 1961. Tumbuhan yang kerap disebut sebagai tumbuhan 1000 guna ini memiliki beberapa hal yang membuatnya dijadikan sebagai lambang pramuka Indonesia, antara lain:
1. Tunas Kelapa
Tunas kelapa atau cikal bakal kelapa dapat diibaratkan pula sebagai cikal bakal dari anak anak muda yang turun temurun, generasi ke generasi yang artinya semua anggota pramuka akan selalu menjadi generasi baru sebagai penerus kehidupan pramuka bangsa.
2. Kekuatan Kelapa
Kelapa adalah tumbuhan yang dapat kuat dan dapat bertahan dalam keadaan yang menantang, dengan hal ini pun para anggota pramuka diharapkan dapat kuat, tangguh dan berani untuk menghadapi tantangan tantangan di hadapan mata.
3. Kelapa Tumbuh Tanpa Syarat Tempat yang Khusus.
Perumpamaan dari kelapa yang dapat tumbuh dimana pun dan tanpa syarat syarat tertentu diharapkan dapat menjadi contoh bahwa setiap anggota pramuka adalah sosok yang dapat membaur dimana pun lingkungan yang mereka tempati (mudah bersosialisasi).
4. Pohon Yang Dapat Tumbuh Tinggi.
Dengan pengibaratan pohon kelapa yang menjulang tinggi namun, tetap kokoh disinilah para anggota Pramuka harus memiliki tekad, mimpi dan harapan yang tinggi namun, tidak boleh goyah.
5. Akar Yang Kuat.
Akar artinya dasar atau tempat tersederhana dari sebuah hal, dalam fungsi ini para anggota pramuka harus memiliki keyakinan dan kepercayaan pada sesamanya, singkatnya kita harus percaya satu sama lain untuk bekerja. Karena rasa percaya adalah akar dari segalanya.
6. Tumbuhan 1000 Guna.
Kelapa yang memiliki begitu banyak kegunaan dan manfaat, dengan ini diharapkan pula para anggota pramuka dapat menjadi seseorang yang berguna dan dapat diandalkan oleh lingkungannya.
Warna Coklat Dari Seragam Pramuka
Terakhir, tentang seragam pramuka yang berwarna coklat. Warna ini dipilih karena beberapa hal, yaitu:
1. Warna Pakaian Para Pejuang
Warna coklat kerap kali digunakan sebagai warna pakaian para pejuang kemerdekaan pada masanya. Warna ini di gunakan sebagai bentuk mengenang jasa jasa para pahlawan agar dari generasi ke generasi setiap anggota pramuka tidak melupakan jasa para pejuang Indonesia.
2. Memiliki Warna Seperti Tanah Air Indonesia.
Warna coklat muda diibaratkan sebagai perairan di Indonesia (atasan seragam pramuka) dan coklat tua diibaratkan sebagai tanah/daratan Indonesia (bawahan seragam pramuka)
3. Warna Tunas Kelapa
Tunas kelapa yang juga berperan sebagai lambang pramuka, ternyata juga menjadi alasan mengapa seragam pramuka berwarna coklat, yaitu dilihat dari warna tunas nya dan dari segi lainnya tunas kelapa ini juga merupakan tanaman yang memiliki banyak fungsi, hingga menggambarkan setiap anggota pramuka yang haruslah dapat diandalkan dan berguna.
Dengan demikian, kita telah mengetahui bagaimana sejarah dari pramuka sampai kepada lambang dan seragamnya. Dari latar belakang yang ada pramuka merupakan sebuah organisasi yang telah di dirikan sejak lama dengan dasar dasar yang kuat. Maka dari itu diharapkan kita sebagai generasi milenial dalam segala perkembangan teknologi juga tetap harus bisa melestarikan kepramukaan ini sampai ke generasi generasi berikutnya dan tidak hilang seiring berjalannya waktu.